TEKNIK PEMBUATAN ROTI
Setelah itu bahan lain seperti air / susu bubuk, gula dan ragi bisa di campurkan ke dalamnya. Pengadukan dilakukan seperti biasa. Dengan tangan lebih baik supaya anda bisa merasakan butiran butiran gula atau ragi yang belum teraduk rata. Tetapi bila anda membuat dalam jumlah besar, tentu pengadukan dengan tangan agak mustahil. Nah gunakan mixer.
Setelah rata tambahkan margarine/mentega/minyak dan garam. seperti di ulas sebelumnya, penambahan garam sebaiknya terakhir saja setelah bahan lain tercampur rata.Sesudan teraduk rata, keluarkan adonan dari wadahnya kini saat nya anda melakukan mengulenan.
Pengulenan.
Pengulenan bisa dilakukan dengan mikser, bisa pula dengan tangan. Mudah sekali gerakan tangan anda seperti sedang mencuci pakaian. Tarik adonan kedepan sambil sedikit ditekan lalu lipat lagi kearah anda. Begitu seterusnya berulang ulang sampai adonan elastis. Cara mengetes, ambil sejumput adonan lalu tarik melebar. Kalau adonan robek , ulangi lagi proses pengulenan sampai adonan tidak lagi robek.
Pengulenan dapat pula dilakukan dengan mikser. Yang perlu diperhatikan, adonan tidak boleh terasa panas. Biasanya akibat gesekan baling baling mikser, adonan jadi panas. Kalau ini terjadi, hentikan mikser. pengulenan bisa diteruskan dengan tangan.
Fermentasi.
Setelah elastis, adonan roti memasuki tahap fermentasi. Pada cuaca normal, tidak dingin, 30 menit. fermentasi sudah cukup untuk mengembangkan adonan roti. Kalau cuaca dalam ruangan anda sedang tidak bersahabat (terlalu dingin), tempatkan adonan di dekat kompor supaya pengembangan optimal.
Selama proses fermentasi, adonan sebaiknya di tutupi plastik atau serbet basah. Tujuannya mencegah penguapan hingga roti tetap lembap dan hasilnya kelak tidak kering.
Pengempisan.
Proses fermentasi hendaknya tidak lewat waktu supaya pengembangan tidak berlebihan. Tinju-tinju adonan supaya udara keluar. Kalau perlu, keluarkan dari wadahnya dan tekan sampai tipisbetul.
Nah disinilah rolling pin berperan. Adonan yang di giling, akan mengeluarkan udara yang masih tersisa.
Melicinkan permukaan Roti.
Adonan yang sudah dikempiskan, bisa segera di bagi. Timbang adonan sesuai ukuran roti yang dikehendaki. Membagi adonan dengan perkiraan semata tanpa ditimbang membuat ukuran roti tidak beraturan. Akibatnya tiap roti tidak merata matangnya.
Kini licinkan permukaan roti dengan cara membuatkannya. Letakkan bulatan roti di meja. Tutup roti dengan jari jempol dan jari tengah. Kelingking dan sisi telapak tangan harus menempel di meja. Putarkan adonan dengan jari jempol dan jari tengah tadi sampai permukaan roti licin.
Adonan roti yang sudah didiamkan ini masih harus difermentasi lagi selama 10 menit.
Membentuk Roti.
Giling tiap bulatan roti dan bentuk sesuai selera. Adonan roti yang tidak digiling akan berlubang-lubang hasilnya. Untuk roti tawar anda bisa mengepangnya atau menggulungnya sebelum dimasukkan dalam loyang loaf.
Untuk roti ini, segera isi roti yang telah digiling tipis. Buat menjadi bentuk yang indah dan manis. Ingatlah bentuk yang cantik membuat roti kelihatan menggiurkan.
Letakkan roti yang sudah terbentuk diatas cetakan yang sudah diolesi margarin . Biarkan di dalam selama 45 menit. Setelah waktu itu, adonan roti harus mengembang dua kali lipat. Selama masa fermentasi roti harus ditutupi kalau cuaca ditempat anda terlalu kering , semprotkan permukaan roti dengan air. Penyemprotan ini bisa dilakukan beberapa kali selama fermentasi berlangsung.
Pengolesan & Pemberian Topping.
Sebelum dimasukan dalam oven, adonan roti yang sudah dofermentasi 45 menit tadi harus dioleskan lebih dahulu.. Bahan pengoles macam-macam. Kuning telur bisa jadi pilihan. itu kalau anda mengiginkan roti yang berwarna kuninh. Untuk roti yang kecoklatan, oleskan dengan susu evaporated.
Kalau ingin diberi topping, lakukan sekarang. Begitu juga kalau ingin memberi keratan keratan manis pada kulit roti.
Pengovenan.
Oven sudah harus dipanaskan dulu sebelum roti diovenkan. Pasang suhu 180 derajat celcius begitu roti dimasukkan pemanggangan dulakukan antara 7-15 menit, tergantung ukuran roti. Rori ukuran kecil tentu membutuhkan waktu pegovemem lebih singkat ketimbang roti ukuran besar.
Pengovenen terlalu lama akan membuat roti terasa keras. Sebaliknya pengovenen telalu sebentar akan membuat roti tidak matang sempurna. Begitu juga pengembangannya.
artikel dikutip dari buku "Variasi roti lezat & cantik 2" Sedap.